Minggu, 15 Januari 2017

保育園 Hoikuen , Daycare-takers di Jepang!



Hai teman-teman,

Bagaimana kabarnya? Semoga hari kalian selalu baik yaa. Nah, sesuai yang kutulis pada postingan sebelumnya kali ini aku akan mengajak teman-teman untuk melihat suatu keadaan masyarakat pada keluarga Jepang yang menurutku unik untuk dipelajari.

Sebelum kita ke topik pembahasan, aku ingin bertanya. Apakah di antara teman-teman ada yang orang tuanya bekerja dan pulang saat sore menjelang malam hari? Yup, ini tentu bukan hal yang jarang. Banyak sekali orang tua yang kerap berangkat pagi hari untuk bekerja dan pulang pada sore hari.

Nah, pertanyaan paling umum yang muncul dari hal ini adalah "Lalu bagaimana mengurus keluarganya?"
Tentu saja jawaban dari tiap orang tua akan berbeda-beda. Ada yang bangun lebih pagi untuk mengurus kebutuhan keluarganya terlebih dahulu, ataupun ada juga yang meminta bantuan tenaga orang lain. Semua ini merupakan cara yang ditentukan tiap keluarga di dalam kehidupannya.

Lalu, yang akan menjadi pembahasan di postku kali ini adalah, apa yang dilakukan orang tua di Jepang jika mereka memiliki anak sekaligus juga memiliki pekerjaan sejak pagi hingga sore menjelang malam hari? Betul jika dibilang banyak cara yang dapat dilakukan, namun kali ini aku ingin mengajak teman-teman untuk mengitip pada salah satu cara orang tua yaitu, menitipkan anaknya pada 保育園 (Hoikuen) atau kita bisa menyebutnya dengan daycare-takers. Jepang cukup mengenal cara ini, pun di Indonesia juga terdapat beberapa lembaga seperti ini.

Jadi, apa yang dilakukan oleh day-caretakers? Tempat ini adalah lembaga untuk merawat anak-anak setiap harinya. Sekilas terlihat seperti taman kanak-kanak, namun sedikit berbeda. Perbedaannya terletak pada jam aktif dan kegiatannya. Biasanya anak-anak yang dititipkan di lembaga ini berusia mulai dari 6 bulan sampai usia sebelum masuk sekolah dasar. Namun juga ada beberapa daycare yang memiliki persyaratan minimum penitipan, seperti sudah lulus toilet training, atau berumur minimal 18 bulan.

Selain diperuntukan bagi orang tua yang bekerja, daycare juga merupakan option bagi keadaan-keadaan seperti di bawah lho. Berikut pengalaman seorang Ibu yang menggunakan jasa daycare.
Dikutip dari mommiesdaily.com:

Daycare dapat menjadi opsi bagi Mommies yang:
  • Menjalani waktu tempuh commuting yang lama dari rumah ke kantor.
  • Menginginkan tipe pengasuhan yang lebih “terpercaya” (meskipun ini sangatlah subyektif) dibandingkan anak diasuh oleh ART saja di rumah.
  • Sudah capek gonta-ganti nanny yang bisa datang dan pergi sesuka hatinya.
  • Tidak punya pengganti jika pengasuh utama anak sedang sakit. 

http://japan.stripes.com/
Lalu apa saja yang akan dilakukan anak-anak di daycare selagi orang tua mereka bekerja?

Seperti taman kanak-kanak pada umumnya, mereka akan belajar membaca, menulis, berhitung, dan cara berinteraksi. Ini merupakan pendidikan dasar yang perlu diberikan pada seumuran mereka. Lalu setelah itu mereka akan diizinkan untuk bermain di luar ataupun melakukan hobi mereka di kelas sampai waktu yang ditentukan. Selanjutnya mereka akan bersama-sama untuk menyantap makan siang. Makan siang ini tentu disiapkan oleh pihak daycare, dan sudah disetujui oleh orang tua untuk menyesuaikan kondisi anak. Lalu? Setelah itu mereka akan memiliki waktu tidur siang. Ya, inilah yang membedakan daycare dengan taman kanak-kanak biasa. Daycare memiliki waktu aktif sampai sekitar sore hari (sampai orang tua menjemput), dengan demikian anak-anak harus tetap terjaga tenaga dan kesehatannya dengan makan makanan sehat serta tidur siang. Nah selagi anak-anak tidur siang, maka semua guru atau perawat di sana akan melakukan evaluasi terhadap anak-anak yang mereka asuh hari itu. Apakah ada yang sakit? Ataukah ada yang perlu perhatian lebih hari itu? Dan segala macamnya yang terjadi dalam satu hari. Setelah mereka bangun dari tidurnya, mereka akan berada di kelas, bermain sembari belajar. Tentu bermain bersama teman-teman merupakan hal yang menyenangkan bagi sang anak, sehingga waktu tak akan terasa untuknya. Hingga sampai waktu orang tua akan menjemput mereka. Hal pertama yang akan menjadi pembicaraan mereka seperti, "Bagaimana hari ini? Menyenangkan kah?"

Tentu saja, orang tua akan merasa tenang jika terdapat senyum pada wajah anaknya yang menandakan bahwa ia merasa senang hari itu. Guru dan perawat kemudian biasanya juga menginformasikan keadaan anaknya hari itu. Dengan begitu, suatu keluarga tidak perlu terlalu terbebani dengan tumbuh kembang anak selagi mereka bekerja.

Baiklah, sekian dulu postku kali ini. Postingan selanjutnya aku akan membahas tentang event-event untuk keluarga di Jepang! Seperti apa yaa? Sampai di post selanjutnya teman-teman, じゃね!

2 komentar:

  1. apakah daycare akan membuat adanya jarak anak ke orang tua nya seperti yang sering saya dengar dan terjadi di indonesia ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, yang seperti ini merupakan fenomena di mana seorang anak akan menjadi lebih dekat ke pada pengasuh. Ini benar adanya. Namun jika dalam kondisi seperti ini, tentu saja orang tua yang pekerjaannya cukup padat perlu mempertimbangkan waktu bersama anak walaupun seminimal mungkin, menurut saya.

      Hapus